Search Blog

Translate

SPONSOR

Friday, December 16, 2016

WARISAN RASULULLAH SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM


By : Andi Agus Mumang, S.KM

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dirham dan dinar, tapi mereka hanya mewariskan ilmu. Barangsiapa mengambil warisan tersebut, sungguh mereka telah mengambil bagian yang banyak." (HR Tirmidzi)

Hadist ini menjelaskan bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memiliki warisan namun warisan beliau bukan sebagaimana yang umumnya manusia kenal yakni berupa dirham dan dinar (kekayaan materi). Namun, warisan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah ilmu. Warisan Rasulullah ini adalah warisan yang abadi dan kekal dan pemilik dari warisan ini adalah orang-orang yang beruntung. Ilmu tidak akan pernah berkurang, meskipun ia dibagi atau diberikan dimanapun dan kapanpun itu. Bahkan ilmu akan senantiasa bertambah ketika ia dibagikan. Beda halnya dengan harta yang hanya akan berkurang makala kita membagikannya kepada orang lain. Berkata Imam Ali bi Abi Thalib bahwasanya beliau lebih mendahulukan ilmu dibandingkan dengan harta karena dua sebab yakni ilmu itu menjaga kita sementara harta kita yang menjaganya dan harta jika dibagikan berkurang sementara ilmu jika dibagikan akan senatiasa bertambah.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah salah menitipkan warisan kepada ummatnya. Warisan itu adalah warisan yang akan senantiasa menjadi jalan penerang bagi ummatnya agar senantiasa berada diatas jalan petunjuk yang lurus, menjadikan yang memilikinya senantiasa bersikap zuhud dan tawadhu', tidak menjadikannya tamak dan rakus, menjadikan pemiliknya senantiasa dihiasa dengan kemuliaan akhlak dan budi pekerti yang luhur. Bahkan warisan Rasulullah ini menjadi sebab dimudahkannya jalan seseorang untuk masuk kedalam surga Allah subhanahu wa ta'ala. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam :

"Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari/menuntut ilmu agama, maka Allah akan memudahkan jalannya menuju Surga" (HR Muslim)

Sungguh orang-orang yang menganggap sepele warisan Rasulullah, enggan untuk mengambilnya maka sungguh ia telah menjadi orang yang sangat merugi. Bahkan barangsiapa yang tidak mengambil suatu warisan dari yang mewariskannya maka ia dengan yang mewariskan tidaklah mempunyai hubungan. Rasulullah pernah bersabda :

"Rasulullah berkata : 'Sesungguhnya aku merindukan keluarga-keluarga ku sepeninggalku'. Sahabat kemudian bertanya : 'Bukankah kami ini keluarga-keluarga mu wahai Rasulullah?' Rasulullah menjawab: 'Kalian bukanlah keluargaku melainkan sahabat-sahabatku. Sedangkan mereka yang dimaksud keluarga ku adalah orang-orang yang sepeninggal ku yang mereka tidak pernah bertemu dengan ku, tapi mereka mengamalkan apa-apa yang aku tinggalkan padanya'"

Maka jelaslah, bahwa mereka yang tidak mau mengambil warisan tersebut kemudian mengamalkannya, maka mereka bukanlah keluarga-keluarga Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Sungguh, jika kita bertanya tentang kemiskinan hakiki, maka jawabannya: "kemiskinan hakiki adalah kemiskinan akan ilmu". Sedangkan Kekayaan yang hakiki adalah kekayaan akan ilmu. Kekayaan yang dimuat didalam hati mereka yang berilmu hanyalah kekayaan akhirat. Demikianlah warisan Rasullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yang mewariskan Ilmu sebagai warisan yang kekal dan akan mengantarkan pemiliknya menuju kebahagiaan yang hakiki, kebahagiaan akhirat.*)

Popular Posts