By : Andi Agus Mumang, S.KM |
Orang-orang saat ini mungkin meremehkanmu. Hanya karena engkau terlihat rendah akan statusmu. Tapi bukan berarti seketika
itu engkau berubah menjadi seorang yang pesimis. Saat engkau tidak memiliki
sesuatu yang layak untuk dibanggakan, mungkin hanya saat ini saja. Bukan
berarti engkau tidak lagi memiliki harapan untuk berbangga.
Kerterpurukan adalah awal dari sebuah
Keberhasilan. Seseorang yang pernah merasakan pahitnya ketepurukan, merekalah
yang akan bersegera menuai keberhasilan. Keterpurukan bukanlah sebuah aib namun
sebuah langkah yang akan memotivasi seseorang untuk melangkah maju menuju
kesuksesan. Keterpurukan memberikannya pelajaran untuk berhasil. Dasar
keterpurukan sangatlah gelap dan beraroma busuk. Siapa yang akan tahan
berlama-lama dalam kubangan seperti itu. Matanya segera bersiaga, langkahnya
segera berpacu, walaupun harus terpaksa merangkak naik dengan kedua tangannya,
Ia akan bersegera mungkin tuk keluar dari lembah keterpurukan itu. Disinilah
awal dari panggilan keberhasilan.
Seseorang mungkin akan jatuh terkulai
dalam ketidakberdayaan manakala ia sedang terpuruk. Bahkan tangisan seolah
menandakan akhir kehidupannya. Ketika keterpurukan itu justru semakin jauh
menenggelamkanmu, maka ingatlah bahwa rasa pahit itu sangat sakit. Kemana selanjutnya
harus melangkah. Bersegeralah merakit perahu keberhasilanmu, jadikan setiap
urat-urat keterpurukan ini merangkai kerangka perahumu. Rekatkan perahumu
dengan lem harapan. Gerakkan ia dengan mesin-mesin motivasi yang akan memacumu
mengembangkan layar keberhasilanmu.
Menyerah bukanlah sebuah kata yang bijak
bagi mereka yang bermimpi akan keberhasilan. Menuju keberhasilan, mungkin
pernah membuatmu terpuruk. Namun, ketika engkau berhenti maka akan membuat
dirimu semakin terpuruk. Inilah yang kemudian akan memanggil suara-suara mereka
yang senang meremehkan dan merendahkanmu. Akhirnya, jiwamu berkabung dalam duka
pesimis. Apakah pantas saat ini untuk dirimu berduka?
Keberhasilan bukanlah bagi mereka yang
bertalenta pengecut, bukanlah bagi mereka yang senang dengan sebutan atau
julukan rendahan. Saat tidak ada yang engkau banggakan, saat dimana seharusnya
engkau harus memiliki tekad. Motivasi lah dirimu, bahwa keberhasilan dirimu
berawal dari semangatmu membangunkan dirimu dari mimpi-mimpi yang membuatmu terpuruk.
Itulah yang kemudian akan menyadarkanmu
bahwa, "Keterpurukan bukanlah akhir dari keberhasilan namun, Ia adalah
awal dari Keberhasilanmu"
No comments:
Post a Comment