By: Andi Agus Mumang, S.KM
Kitab Musnad adalah kitab yang
berisi hadist-hadist Rasulullah shallahu ‘alahi
wa sallam yang sanadnya bersambung antara perawi yang satu dengan yang
lainnya atau lebih dikenal sanadnya bersambung kepada Rasulullah atau ketika
perawinya mendengar hadistnya sampai akhir. Kitab musnad juga berisi kumpulan
hadist-hadist berdasarkan nama-nama sahabat yang diurut sesuai dengan abjad. Namun,
Kitab Musnad tidak harus selalu berdasarkan urutan abjad dari nama-nama
sahabat. Terdapat 3 jenis musnad :
- Musnad yang disusun berdasarkan urutan nama sahabat (berdasarkan abjad)
- Musnad berdasarkan kabilah
- Musnad berdasarkan urutan islamnya sahabat/posisi mereka dalam islam
Beberapa contoh kitab – kitab musnad
:
- Musnad Abu Daud
- Musnad At-Toyarisi
- Musnad Abi Bakr bin Abi Syaibah
- Musnad Imam Ahmad
- Musnad Al Bazzar
- Musnad Abu Ya’la
MUSNAD IMAM AHMAD
Nama kun’yah : Abu Abdillah
Tahun Kelahiran : 164 H
Tahun Wafat : 241 H
Usia Wafat : 77 Tahun
Urutan Masnad : Mulai dari
urutan sahabat dengan gelar “Al asyara
mubassyirina fil jannah”
Kondisi Musnad :
Berkata Imam Ahmad bahwa beliau
mengumpulkan sebanyak lebih 700.000 hadist dalam musnad beliau dan beliau
sangat memperhatikannya. Beliau mengatakan kepada kaum muslimin jikalau mereka
berbeda dalam memahami suatu persoalan agama terutama hadist maka beliau
menyuruh mereka kembali kepada hadist yang terdapat dalam musnad beliau. Namun, perlu dipahami bahwa tidak mutlak
bahwasanya hadist shohih hanya ada dalam musnad beliau. Belum sempat memuraja’ah
apa yang beliau tulis dalam musnad-nya Allah menakdirkan kematian atas diri
beliau. Dalam perkiraan sebelum hadist dalam musnad beliau dihitung jumlah yang
sebenarnya terdapat 40.000 hadist. Namun, setelah dihitung ternyata hanya
berjumlah 27.647 hadist. Dalam musnad beliau juga terdapat sekitar lebih dari 600
nama sahabat diluar sahabiyat. Untuk nama sahabiyat yang beliau tuliskan dalam
musnad beliau ada sekitar 97 nama. Jika dikumpulkan keseluruhannya maka ada
sekitar 800 sahabat. Imam Ahmad yakin akan sanad dari perawi yang terdapat
dalam musnadnya dan tidak ada tuduhan pada perawinya. Tetapi meskipun demikian
masih banyak dari hadist beliau yang dipertanyakan ke-shohihan-nya. Syaikhul Islam
Ibnu Taimiyah mengatakan terdapat derajat hadist yang dhoif dalam musnad Imam
Ahmad namun tidak sampai ditemukan terdapat derajat hadist yang ma’udu (palsu).
Baca Juga :
No comments:
Post a Comment