KESEHATAN DAN KONSEP SEHAT
By : Andi Agus Mumang, S.KM
Kesehatan
merupakan perkara yang penting dalam kehidupan seseorang. Kehidupan akan
berjalan dengan baik jika ditunjang oleh kesehatan yang baik pula. Pentingnya
menjaga kesehatan tentunya perlu menjadi perhatian semua orang. Mulai dari
kesehatan yang menyangkut pribadi hingga pada komunitas. Idealnya, perhatian
seseorang/komunitas terhadap kesehatan perlu mendapatkan prioritas yang tinggi.
Apa yang akan terjadi jika kesehatan justru menjadi sesuatu yang disepelehkan
bahkan tidak menjadi bagian dari prioritas? Tentunya, hal ini akan menjadi
ancaman yang dampaknya akan kita rasakan sendiri.
Seseorang
biasanya menyadari betapa berharganya kesehatan itu manakala ia kehilangan kesehatannya.
Saat dalam kondisi sehat, ia justru melupakan kesehatannya. Hingga pada
kesehariannya dalam kondisi sadar atau tidak sadar, ia terkadang bahkan sering
melakukan sesuatu yang justru membahayakan kesehatannya. Barulah kemudian perhatiannya
menjadi terfokus pada kesehatan manakala kondisinya telah berada pada keadaan
tidak sehat (sakit). Tindakan seperti ini jelas menunjukkan betapa minimnya
perhatian orang tersebut terhadap kesehatan terutama pada konsep sehat itu sendiri.
Fenomena inilah yang banyak kita temukan terjadi disekitar kita. Alhasil,
kenyataan sakit masih menjadi hal yang sulit dihindarkan.
Berbicara
soal konsep sehat, inilah yang kemudian kurang dipahami oleh sebagian besar
orang. Sehat yang mereka pahami adalah hasil eliminasi keadaan sakit. Artinya,
seseorang perlu sakit dulu setelah itu baru sehat. Sehingga kesadaran seseorang
akan kesehatan baru akan muncul setelah mereka merasakan sakit. Tentunya,
pemahaman ini tidak sepenuhnya salah. Hanya saja ketika paradigma yang lahir
adalah bahwa konsep sehat itu baru akan ada setelah sakit yang artinya selama
belum sakit maka tidak ada konsep sehat maka inilah pemahaman yang keliru.
Konsep
sehat harus dibangun diawal saat dimana kondisi sakit belum terjadi. Sehingga
akan selalu ada upaya untuk menjaga kesehatan agar tidak sampai sakit. Ketika
pada akhirnya harus terjatuh sakit, disinilah fungsi dari konsep sehat itu
mengawal seseorang untuk melakukan upaya kesehatan agar bisa sampai pada tahap
mereduksi atau bahkan mengeliminasi sakit tersebut. Kemampuan seperti ini hanya
dimiliki orang yang memahami konsep sehat secara benar.
Konsep
sehat adalah sebuah landasan atau gagasan yang melahirkan sebuah upaya kesehatan
pada diri seorang individu/komunitas dengan senantiasa memahami apa yang
menjadi hakikat dari kesehatan itu sendiri. Ruang lingkup kesehatan sendiri
mencakup aspek promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Keempat aspek
tersebut membentuk sebuah pola yang komprehensif dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan. Sayangnya, hal ini kembali lagi menjadi ketidaktahuan nyata bagi
kebanyakan orang. Kesehatan yang kebanyakan orang umumnya tahu hanya dalam
wilayah kuratif saja. Padahal kesehatan tidak terbatas pada upaya kuratif saja
namun juga terdapat upaya-upaya lainnya. Perlu untuk digaris bawahi bahwa upaya
kuratif hanya akan menjadi sebuah langkah klinis manakala kondisi seseorang
telah berada dalam tahapan sakit. Kondisi ini kebanyakan terjadi manakala upaya
promotif dan preventif tidak diterapkan dengan baik bahkan cenderung diacuhkan.
Sedangkan, justru upaya ini merupakan sebuah langkah yang paling efektif dalam
menjaga kondisi sehat seseorang. Namun, karena upaya ini cenderung diabaikan
sebagai upaya kesehatan maka yang ada kebanyakan orang tidak pernah terpikir
untuk me-mindset-kan dirinya menerapkan
konsep sehat. Justru yang banyak ter-mindset
dalam pikiran mereka adalah upaya kuratif saja. Alhasil, konsep sehat menjadi
kian teracuhkan.
Oleh
karena itu, apakah sebenarnya yang harus kita lakukan? Bagaimana agar konsep
sehat menjadi sebuah perhatian yang besar bagi kita? Bagaimana agar kesehatan
selalu menjadi prioritas dan upaya untuk selalu sehat menjadi mindset yang tidak terbantahkan dalam
diri kita? Tentunya, sederhananya adalah dengan memahami kesehatan dan konsep
sehat itu dengan baik. Kejadian sakit memang tidak bisa kita elakkan sebagai
sebuah oposisi dari keadaan sehat. Namun, upaya kita adalah meminimalisir
kejadian sakit bahkan sampai pada tingkat menolkan kejadiannya. Maka langkah
pertama yang harus kita lakukan adalah melakukan tindakan preventif.
Sebagaimana ungkapan yang sudah sangat sering kita dengar bahwa “mencegah lebih
baik daripada mengobati”. Kesehatan akan tetap terjaga dengan senantiasa
membentengi diri kita dari kondisi yang bisa mengganggunya. Itulah mindset preventif. Jika semua orang bisa
menerapkan mindset ini dengan baik
maka upaya untuk mereduksi bahkan mengeliminasi kejadian sakit akan berhasil.
Sebab, semua orang selalu berangkat pada pemahaman untuk selalu sehat (konsep
sehat). Dimana ketika mereka sehat, mereka akan tetap sehat bahkan bertambah
sehat. Sedangkan ketika mereka sakit, mereka segera untuk sehat dan tidak sakit
lagi.
No comments:
Post a Comment