Search Blog

Translate

SPONSOR

Friday, December 16, 2016

ADA APA DENGAN HATI?



By : Andi Agus Mumang, S.KM

Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah rahimahullah berkata : 

"Butuhnya hati terhadap ilmu sama dengan butuhnya dunia terhadap air"

Kenapa "Hati" ?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam  bersabda :

"Ketahuilah bahwasanya dalam tubuh terdapat segumpal daging, Kalau ia baik maka baiklah seluruh jasadnya, kalau ia buruk maka buruklah seluruh jasadnya. Ketahuilah, bahwa segumpal daging itu adalah hati"

Abu hurairah radiyallahu 'anhu berkata bahwa :

"Sungguh hati ibarat seorang Raja dan anggota badan adalah pasukannya. Kalau sang Raja baik maka baiklah seluruh pasukannya. Kalau sang Raja buruk, maka buruklah seluruh pasukannya."

Kedudukan Hati pada diri seseorang amatlah penting. Hati-lah yang menjadi penentu baik tidak-nya seseorang. Karena kedudukan hati pada diri seseorang sangatlah penting, maka sangatlah perlu untuk menjaganya. Menjaga hati adalah dengan Ilmu. Hati sangatlah butuh terhadap ilmu, bahkan kebutuhannya melebihi kebutuhan dunia terhadap air. Jika dibayangkan, apa yang terjadi jika dunia tanpa air? Bagaimana dengan kehidupan dunia? Tentunya, tak ada kehidupan yang berlangsung jika di dunia ini tidak air. Begitu juga dengan Hati. Tanpa ilmu, maka hati akan terasa hampa dan mati. Jika hati seseorang telah mati (kosong) dengan ilmu maka jasadnya pun akan merasakan kematian itu. Olehnya, itu hati yang tidak terisi dengan ilmu, maka jasad yang membawa hati seperti itu laksana mayat hidup. Mereka terlihat hidup, namun sesungguhnya mereka mati.


Hati memuat apa yang disebut sebagai keimanan dan ketaqwaan.  Keimanan adalah apa yang tertanam dalam hati seseorang. Begitu pula dengan ketaqwaan. Berkata Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah bahwasanya ketaqwaan yang hakiki adalah ketaqwaan yang berasal dari dalam hati. Hati-lah yang menjadi muatan iman dan taqwa yang hakiki. Adapun apa yang nampak pada anggota badan (jasad) seseorang adalah pengejawantahan dari apa yang berasal dari hati seseorang. 

Bahkan amalan hati adalah amalan yang lebih wajib dan pokok ketimbang amalan anggota badan. Berkata Imam Hasan Al Basri rahimahullah :

"Bukanlah keimanan itu dicapai semata-mata dengan menghiasi penampilan atau dengan berangan-angan akan tetapi iman adalah apa yang tertanam dalam hati dan dibuktikan dengan amalan"

Mutarrif bin Abdillah berkata :

"Baiknya hati adalah dengan baiknya amalan, baiknya amalan adalah dengan baiknya hati"

Demikianlah, pentingnya kita menjaga hati. Menjaganya adalah dengan senantiasa menghiasinya dengan Ilmu. Hati yang berilmu adalah hati yang hidup dan senantiasa akan menjadi penopang baiknya amalan anggota badan (jasad) seseorang. Wallahu a'lam.*)


No comments:

Post a Comment

Popular Posts