By: Andi Agus Mumang, SKM
Profesor David Sackett menyatakan
bahwa prinsip pelayanan kesehatan modern dalah pelayanan yang berbasis bukti.
Beliau memberi contoh dalam bidang kedokteran, bahwa dalam pelayanan bidan
kedokteran dilakukan dengan penetapan diagnosis berbasis gejala dan tanda (sign dan symptom). Penetapan
diagnosis berbasis gejala dan tanda (sign
dan symptom) inilah yang dikenal sebagai
bentuk Evidence Base Medicine (EBM)
dalam bidang kedokteran. Dalam penerapannya, EBM umumnya selalu berorientasi
pada pelayanan berbasis pasien.
Namun, perlu dipahami bahwa EBM juga
bisa diterapkan dalam bidang kesehatan yang lain terutama bidang kesehatan
masyarakat. Dalam melakukan diagnosis komunitas juga diperlukan diagnosis
berbasis bukti. Dalam ilmu Epidemiologi lebih dikenal dengan istilah Evidence Base Epidemiology. Pelayanan
kesehatan berbasis komunitas berbasis bukti menjadikan pelayanan kesehatan
masyarakat semakin lebih baik dan tepat sasaran. Mengingata bahwa dengan adanya
EBM akan menjadikan akurasi diagnosis akan menjadi lebih tepat.
Dalam pelayanan berbasis bukti
ini mencakup beberapa aspek diantaranya sebagai berikut:
- Sistematik Kasus (systematic riview) merupakan aspek dalam pelayanan kesehatan berbasis bukti yang mempertimbangkan komponen-komponen berupa kriteria inklusif, sensivitas, metode seleksi dan validitas dalam suatu studi kasus agar dapat diterima dan representatif. Berikut dijelaskan istilah-istilah terhadap komponen tersebut disini.
- Sistematik Kontrol merupakan aspek EBM yang mempertimbangkan keterpaparan kasus (exposure) terhadap hasil (outcome) dengan komponen-komponen penting diantaranya randomisasi, karakteristik kelompok, drop out rate (DOR), intensitas treat, blinding, besar sampel dan hasil yang diharapkan. Berikut dijelaskan istilah-istilah terhadap komponen tersebut disini.
No comments:
Post a Comment