Awalnya, konsep kesehatan (ket : pengobatan) mencakup empat komponen meliputi :
- Promosi kesehatan (the promotion of health)
- Pencegahan Penyakit (prevention of ilness)
- Restorasi Penyakit (the restoration of sick)
- Rehabilitasi (rehabilitation)
Konsep ini dikemukakan oleh
seorang tokoh bernama Sigerist. Selanjutnya, konsep ini diadopsi oleh Leavell
dan Clark lalu kemudian dimodifikasi menjadi beberapa tahapan yang mereka sebut
dengan istilah levels of prevention :
Pencegahan Primer (Primary Prevention), merupakan tindakan
pencegahan yang dilakukan sebelum terjadinya gangguan/masalah kesehatan dengan
senantiasa mengedepankan prinsip “flexible lines of defense” yakni berupaya mencegah
dan mengurangi segala faktor risiko yang memungkinkan memicu gangguan/masalah
kesehatan. Adapun bentuk pencegahan primer secara garis besar digambarkan dalam
bentuk sebagai berikut:
- Promosi Kesehatan (Health Promotion)
- Proteksi Spesifik (Specific Protection)
Pencegahan Sekunder (Secondary Prevention), merupakan
tindakan pencegahan yang dilakukan ketika telah ada gejala/masalah kesehatan
yang muncul dengan senantiasa berpegang pada prinsip “internal lines of
resistance” yakni berupaya mengurangi faktor risiko melalui peningkatan
faktor-faktor resisten. Bentuk pencegahan sekunder yang utama adalah :
- Diagnosis Dini dan Pengobatan Tepat (Early diagnosis and Prompt Treatment)
Pencegahan Tersier (Tertiary Prevention), merupakan tindakan
pencegahan yang dilakukan setelah mengalami kejadian sakit/gangguan kesehatan
untuk mengurangi/membatasi kejadian sakit/ dampak yang ditimbulkan dari
kejadian sakit dan mengembalikannya ke keadaan semula dengan senantiasa mempertahankan
stabilitas dan juga optimalisasi kesehatan. Pencegahan bentuk ini meliputi:
- Pembatasan Kecacatan (Disabality Limitation)
- Rehabilitasi (Rehabilitation)
No comments:
Post a Comment