By: Andi Agus Mumang, S.KM
Dia, yang selalu terjaga menatap rupanya
Berbalut kerisauan dengan derai keringat membanjiri keningnya
Ada rahasia yang engkau lukiskan dibalik bayanganmu
Serasa mengapung suasana jiwamu, hingga matamu merintihkan tangis
Hanya manusia kaca...
Mengapa engkau selalu terhanyut pada lukisan wajahmu di kaca
Embun yang mengendap dipermukaan kaca, nafasmu begitu terengah
Ada apa dengan senyummu yang berkabung?
Engkau terdiam, hingga detak jantungmu menggema diudara
Gerangan seperti engkau sedang takut, kenapa dengan kaca itu?
Hanya manusia kaca...
Tak mampu membaca kenyataan yang ada
Hanya selalu mengembara dalam dunia kacamu
Bayangmu, kenapa ia terlihat lebih bahagia darimu
Sedang duniamu lebih dari sekedar bayangan
Hanya manusia kaca...
Masih dibalik kisah sang kaca yang kehilangan kesempatan
Engkau yang masih belum mengerti kenyataan
Hanya menggerutu dihadapan bayanganmu yang merebut kuasamu
Jiwamu telah hampa, fisikmu hanya menunggu waktu dimakan usia
Engkau masih berkaca, sedang engkau tidak mengerti dunia kacamu
Hanya manusia kaca, dirinya dan bayangannya...
No comments:
Post a Comment