Search Blog

Translate

SPONSOR

Wednesday, December 7, 2016

PRINSIP EPIDEMIOLOGI : PERJALANAN RIWAYAT PENYAKIT


By: Andi Agus Mumang, S.KM

Berikut adalah lanjutan uraian mengenai penerapan prinsip epidemiologi : 


Perjalanan Riwayat Penyakit

Berkaitan dengan riwayat perjalanan penyakit, yang harus dipahami terlebih dahulu adalah mengenai pemaknaan infektivitas, patogenitas dan virulensi. Ketiga istilah ini melatarbelakangi perjalanan sebuah penyakit (Gerstman, 2003). Berikut definisi dari ketiga istilah tersebut :
  • Infektivitas merupakan kemampuan suatu agen penyakit untuk membangun dirinya dalam host.
  • Patogenesitas adalah kemampuan suatu agen penyakit tertentu untuk menghasilkan penyakit dalam berbagai host dalam berbagai kondisi lingkungan. 
  • Virulensi adalah ukuran tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh suatu agen tertentu


Dalam Natural History of Disease (Page et al, 1995) yang memberi gambaran tentang spectrum epidemiology riwayat perjalanan penyakit secara alami, dimulai dari :

                            exposure     pathologic                 onset of               usual time
                                                  changes                    symptoms            of diagnosis
stage of susceptibility --> stage of subclinical disease --> stage of  clinical disease --> stage of recovery, disability or death

Pada stage of subclinical disease dan stage of clinical disease diilustrasikan perjalanan suatu penyakit dengan tahapan :


Asymptomatic (1) --> Mild (2) --> Moderate (3) --> Several (4) --> Live (5) --> Death (6).  

Keadaan tersebut sangatlah dipengaruhi oleh  :
  • Persepsi Individu
  • Akses Pelayanan Kesehatan
  • Ketepatan Diagnosis dan Pengobatan
Berikut ini tabel modifikasi riwayat alamiah penyakit oleh Peterson  et., al. (1978) :

Penyakit
Asymptom.
Mild
Moderate
Several
Live
Death
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Rabies
5
6
Campak
1
2
3
4
5
6
Tuberkulosis
1
2
3
4
5
6
H5NI
1
2
3
4
5
6

Riwayat alamiah penyakit diatas dipaparkan berdasarkan tingkat keganasan suatu penyakit (virulensi). Skala 1-6 menunjukkan skala kefatalan penyakit tersebut (skala 1 : asymptomatic, skala 2 : ringan, skala 3: derajat sedang, skala 4: kasus berat, skala 5: sembuh, skala 6 : mati).

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa penyakit dengan angka fatalitas yang tinggi (CFR) adalah penyakit Rabies dengan persentase kurang lebih mencapai 90%. Hal ini bisa dilihat dari cakupan kematian (skala 6) yang sangat luas. Selain itu, potensi kehidupan (sembuh) seseorang yang terkena penyakit rabies sangat kecil. Sedangkan, penyakit dengan CFR yang rendah adalah penyakit Campak dan TB. 

Pada poin ini, persepsi masyarakat terhadap deteksi dini dan penanggulangan serta pengobatan yang benar dan tepat harus dibangun sedini mungkin. Hal ini akan sangat membantu dalam mengantisipasi angka fatalitas suatu penyakit.







No comments:

Post a Comment

Popular Posts