Search Blog

Translate

SPONSOR

Monday, December 5, 2016

SEJARAH LAHIRNYA ILMU EPIDEMIOLOGI DAN PERKEMBANGANNYA : EPISODE 3


By: Andi Agus Mumang, S.KM
Selanjutnya, perkembangan ilmu epidemiologi mengharuskan adanya alat yang digunakan untuk mengungkap faktor risiko suatu kejadian penyakit. John Graunt dan William Farr dikena tool epidemiologi dan mendapat julukan sebagai pelopor statistik dasar. John Graunt pertama kalinya memperkenalkan statistik dalam epidemiologi melalui sebuah analisis pada data kematian tahun 1662. Dia yang pertama kali menerapkan dan mengembangkan metode kuantitatif pada data kematian, kelahiran, kejadian penyakit, perbedaan laki-laki dan perempuan, tingginya angka kematian bayi, perbedaan di kota dan di desa. 

Selain itu, adapula William Fart, yang mengembangkan statistik secara sistematis melalui pendekatan matematika. Dia mensinergikan metode statistik dasar dengan surveilans dan mengembangkan statistik dasar klasifikasi penyakit. Melalui hal tersebut, dia menemukan adanya perbedaan faktor yang mempengaruhi klasifikasi penyakit yaitu status perkawinan dan pekerjaan. Konsep tersebut masih digunakan oleh WHO sampai sekarang.

James Lind, seorang pakar studi epidemiologi klasik, melakukan studi tentang kejadian pelayaran yang panjang hampir 20 tahun. Mereka mengalami kekurangan vitamin C. Hal tersebut ditandai oleh adanya lesi pada bibirnya. Faktornya, mereka selalu memakan daging yang dikemas didalam kaleng. pada tahun 1747, James lind mengelompokkan mereka kedalam satu tempat dan diberi minuman manis setiap pagi. 

Sukses melalui pengamatannya terhadap penyakit campak di Kopenhagen, PL. Panum menemukan periode penularan penyakit campak pada tahun1875 setelah mengamati kejadian tersebut di tahun 1781 hingga 1846. dia menyatakan bahwa penyakit campak memiliki masa inkubasi selama 13-14 hari. Masa ini dimulai sejak terpajan sampai munculnya rash (bercak merah pada kulit). Pada masa itulah terjadi penularan campak.

John snow seorang ahli anastesi yang hidup pada tahun 1813-1858, mengamati kejadian penyakit kolera di Inggris tahun 1854. Hasil pengamatannya melalui investigasi wabah ternyata faktor penyebabnya disebabkan oleh faktor tempat, sehingga diperlukan informasi terkait spot map. Selanjutnya, Joseph Goldberger mengawati kejadian penyakit jiwa bukan golongan penyakit menular. Ia membuktikan kebenaran hipotesisnya mengenai adanya hubungan kejadian penyakit pellagra dengan diet  dari pada mikroorganisme (infectious agents). baca sebelumnya

bersambung...


Referensi : 
  • Hadisaputro S, Nizar M, Suwando A. 2011.  Epidemiologi Manajerial, Teori dan Aplikasi. Semarang: BP Univesitas Diponegoro Semarang.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts